Kamis, 15 April 2010

Sifat Dan Arti Ilmu Politik

  • Perkembangan Ilmu Politik
Pada taraf perkembangan itu ilmu politik banyak bersandar pada sejarah dan filsafat.
  • Yunani Kuno, pemikiran mengenai negara sudah dimulai pada tahun 450 SM. Seperti terbukti dalam karya-karya ahli sejarah Herodotus.
  • Asia ada beberapa pusat kebudayaan antara lain India dan Cina, yang telah mewariskan tulisan-tulisan politik yang bermutu.
  • Indonesia kita mendapati beberapa karya tulisan yang membahas masalah sejarah dan kenegaraan, seperti misalnya Negara Kertagama yang di tulis pada masa Majapahit sekitar abad ke 13 dan ke 15.
Mereka berpendapat bahwa ilmu pengetahuan adalah "keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenal pokok pemikiran tertentu (the sum of coordinated knowledge relative to determined subject).
Definisi yang serupa pernah dikemukakan oleh seorang ahli belanda yang mengatakan : "ilmu adalah pengetahuan yang tersusun, sedangkan pengetahuan adalah pengamatan yang disusun secara sistematis".
Sarjana ilmu politik yang terkenal karena pendekatan tingkah laku politik ini ialah :
  1. Gabriel A. Almond (structural functional analysis);
  2. David Easton (general system analysis);
  3. Karl W. Deustch (communications theory);
  4. David Truman;
  5. Robert Dahl dan sebagainya.
Perbedaan antara kaum tradisionalis dan behavioralis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Para tradisionalis menekankan :
  • Nilai-nilai dan norma-norma;
  • Filsafat;
  • Ilmu terapan;
  • Historis yuridis;
  • Tidak kwantitatif.
Para behavioralis menekankan :
  • Fakta;
  • Penelitian empiris;
  • Ilmu murni;
  • Sosiologis - Psychologis;
  • Kwantitatif.
Unsur-unsur yang diperlukan sebagai konsep pokok, yang dipakai untuk meneropong unsur-unsur lainnya adalah :
  1. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh mayarakatnya;
  2. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan pelaku;
  3. Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternatif, sedangkan pengambilan keputusan menunjuk pada proses yang terjadi sampai keputusan itu terjadi;
  4. Kebijaksanaan umum adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan-tujuan itu;
  5. Pembagian atau Alokasi ialah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat.
Definisi-definisi ini bersifat tradisionil dan agak sempit ruang lingkupnya. Pendekatan ini dinamakan pendekatan institusionil. Berikut ini ada beberapa definisi :
  • Roger F. Soltau dalam Introduction to Politics : "ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu".
  • J. Barents, dalam ilmu politika : "ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari kehidupan negara yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat.

Jumat, 09 April 2010

Masalah Sosial Dan Manfaat Sosiologi

A. Gejala yang dikehendaki atau yang wajar yaitu norma-norma, lapisan masyarakat, proses sosial dan kebudayaan. Sedangkan yang tidak dikehendaki adalah gejala yang merupakan abnormal.
Dan gejala-gejala tersebut dinamakan masalah-masalah sosial.
  • Ahli sosiologi telah banyak mengusahakan indeks-indeks tersebut antara lain :
    1. Indeks Rates, yaitu : Angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, misalnya : Kejahatan anak-anak.
    2. Composite Indices, yaitu : Gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu dengan yang lainnya.
  • Masalah masyarakat menyangkut analisis tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat. Sedangkan problem sosial adalah meneliti gejala menghilangkan gejala-gejala abnormal tersebut.
  • Karena ia merupakan aspek-aspek tata kelakuan sosial dengan demikian sosiologi mempelajari masalah :
  1. Kejahatan;
  2. Konflik atas ras;
  3. Kemiskinan;
  4. Perceraian;
  5. Pelacuran;
  6. Delikuensi anak, dan lain-lain.
B. Sebab terjadinya masalah sosial, yaitu timbul dari kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang sumbernya pada 4 faktor yaitu :
  1. Faktor Ekonomis, yaitu problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohkan misalnya, dalam Kemiskinan.
  2. Faktor Biopsikologis, yaitu problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohkan, misalnya bunuh diri.
  3. Faktor Biologis, yaitu problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohkan, misalnya Penyakit.
  4. Faktor Kebudayaan, yaitu problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohkan, misalnya Perceraian.
C. Mengenai manfaat penelitian sosiologi kita batasi pada kaitannya dengan tahap-tahap pembangunan untuk itu diperlukan data yang relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun.
  • Data yang dimaksud adalah, sebagai berikut :
    1. Pola interaksi sosial;
    2. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat;
    3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai;
    4. Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia;
    5. Stratifikasi sosial.
D. Prostitusi yaitu menonjolkan diri (dalam hal-hal yang buruk), atau menyerahkan diri secara terang-terangan kepada umum.
Jenis-jenis gejala penyerahan tubuh wanita, yaitu :
  1. Pelacuran dibordil-bordil;
  2. Pelacuran panggilan;
  3. Balas dendam;
  4. Urbanisasi;
  5. Malas bekerja ingin hidup mewah.
  • Gelandangan adalah masalah sosial serius bagi setiap kota, secara nyata agaknya persoalan ini mencerminkan problema sosial yang besar dapat ditemui dalam pergaulan hidup manusia.
  • Penghidupan dan kehidupan Gelandangan menjadi :
  1. Membecak;
  2. Memburuh;
  3. Melacurkan diri;
  4. Mengemis;
  5. Mencari puntung rokok, pecahan kaca-kaca dan lain-lain;
  6. Menjadi penampungan dan lain-lain.
  • Faktor-faktor tertentu sebab-sebab seseorang menjalani kehidupan sebagai gelandangan, yaitu :
  1. Sebab-sebab sosial;
  2. Sebab-sebab ekonomi;
  3. Dan sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani dan rohani.
  • Usaha-usaha dalam mengatasi Gelandangan, yaitu :
  1. Menampung gelandangan-gelandangan untuk di didik
  2. Dan mengadakan razia penangkapan kemudian ditampung disuatu tempat diluar kota untuk direhabilitasi.