Minggu, 18 November 2012

Etika dalam Auditing

Kepercayaan publik
Kepercayaan masyarakat umum  sebagai pengguna jasa audit atas independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang, bahkan kepercayaan masyarakat juga bisa menurun disebabkan oleh keadaan mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat mempengaruhi sikap independensi tersebut. Untuk menjadi independen, auditor harus secara intelektual jujur, bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan tidak mempunyai suatu kepentingan dengan kliennya baik merupakan manajemen perusahaan atau pemilik perusahaan. Kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor dalam penerapannya akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai tanggung jawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan obyektivitas mereka.
(Nugrahiningsih, 2005 dalam Alim dkk 2007).
Tanggung Jawab Auditor Kepada Publik
Profesi akuntan di dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib dengan menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Ketergantungan antara akuntan dengan publik menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Dalam kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan integritas, obyektifitas, keseksamaan profesionalisme, dan kepentingan untuk melayani publik. Para akuntan diharapkan memberikan jasa yang berkualitas, mengenakan jasa imbalan yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa dengan tingkat profesionalisme yang tinggi. Atas kepercayaan publik yang diberikan inilah seorang akuntan harus secara terus-menerus menunjukkan dedikasinya untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.
Justice Buger mengungkapkan bahwa akuntan publik yang independen dalam memberikan laporan penilaian mengenai laporan keuangan perusahaan memandang bahwa tanggung jawab kepada publik itu melampaui hubungan antara auditor dengan kliennya. Akuntan publik yang independen memiliki fungsi yang berbeda, tidak hanya patuh terhadap para kreditur dan pemegang saham saja, akan tetapi berfungsi sebagai ”a public watchdog function”. Dalam menjalankan fungsi tersebut seorang akuntan harus mempertahankan independensinya secara keseluruhan di setiap waktu dan memenuhi kesetiaan terhadap kepentingan publik. Hal ini membuat konflik kepentingan antara klien dan publik mengenai konfil loyalitas auditor.
Hal serupa juga diungkapan oleh Baker dan Hayes, bahwa seorang akuntan publik diharapkan memberikan pelayanan yang profesional dengan cara yang berbeda untuk mendapatkan keuntungan dari contractual arragment antara akuntan publik dan klien.
Ketika auditor menerima penugasan audit terhadap sebuah perusahaan, hal ini membuat konsequensi terhadap auditor untuk bertanggung jawab kepada publik. Penugasan untuk melaporkan kepada publik mengenai kewajaran dalam gambaran laporan keuangan dan pengoperasian perusahaan untuk waktu tertentu memberikan ”fiduciary responsibility” kepada auditor untuk melindungi kepentingan publik dan sikap independen dari klien yang digunakan sebagai dasar dalam menjaga kepercayaan dari publik.
Tanggung Jawab Dasar Auditor
The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing Practices Board, ditahun 1980, memberikan ringkasan (summary) mengenai tanggung jawab auditor:
1. Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan. Auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
2. Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
3. Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.
4. Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.
5. Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan. Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

Independensi auditor
Independensi merupakan dasar dari profesi auditing. Hal itu berarti auditor akan bersifat netralterhadap entitas, dan oleh karena itu akan bersifat objektif. Publik dapat mempercayai fungsi auditkarena auditor bersikap tidak memihak serta mengakui adanya kewajiban untuk bersiikap adil. Entitasadalah klien auditor, namun CPA memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada para penggunalaporan auditor yang jelas telah diketahui. Auditor tidak boleh memposisikan diri atau pertimbangannyadi bawah kelompok apapun dan siapapun. Independensi, integritas dan objektivitas auditor mendorongpihak ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yang tercakup dalam laporan auditor dengan rasa yakin dan percaya sepenuhnya.
Peraturan Pasar Modal dan Regulator mengenai independensi akuntan publik
Pada tanggal 28 Pebruari 2011, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) telah menerbitkan peraturan yang mengatur mengenai independensi akuntan yang memberikan jasa di pasar modal, yaitu dengan berdasarkan Peraturan Nomor VIII.A.2 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-86/BL/2011 tentang Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa di Pasar Modal.
Seperti yang disiarkan dalam Press Release Bapepam LK pada tanggal 28 Pebruari 2011, Peraturan Nomor VIII.A.2 tersebut merupakan penyempurnaan atas peraturan yang telah ada sebelumnya dan bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi Kantor Akuntan Publik atau Akuntan Publik dalam memberikan jasa profesional sesuai bidang tugasnya. Berikut adalah keputusannya :
KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL
NOMOR: KEP- 20 /PM/2002
TENTANG
INDEPENDENSI AKUNTAN YANG MEMBERIKAN JASA AUDIT
DI PASAR MODAL
Pasal 1
Ketentuan mengenai Independensi Akuntan yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal, diatur dalam PERATURAN NOMOR VIII.A.2 : INDEPENDENSI AKUNTAN YANG MEMBERIKA JASA AUDIT DI PASAR MODAL:
1. Definisi dari istilah-istilah pada peraturan ini adalah :
a. Periode Audit dan Periode Penugasan Profesional :
1) Periode Audit adalah periode yang mencakup periode laporan keuangan yang diaudit atau yang direview; dan
2) Periode Penugasan Profesional adalah periode penugasan untuk mengaudit atau mereview laporan keuangan klien atau untuk menyiapkan laporan kepada Bapepam.
b. Anggota Keluarga Dekat adalah istri atau suami, orang tua, anak, baik didalam maupun diluar tanggungan, dan saudara kandung.
c. Fee Kontinjen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional yang hanya akan dibebankan apabila ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur.
d. Orang Dalam Kantor Akuntan Publik adalah:
1) Orang yang termasuk dalam Tim Penugasan Audit yaitu sema rekan, pimpinan, dan karyawan profesional yang berpartisipasi dalam audit, review, atau penugasan atestasi dari klien, termasuk mereka yang melakukan penelaahan lanjutan atau yang bertindak sebagai rekan ke dua selama Periode Audit atau penugasan atestasi tentang isu-isu teknis atau industri khusus, transaksi, atau kejadian penting;
2) Orang yang termasuk dalam rantai pelaksana/perintah yaitu semua orang yang:
a) mengawasi atau mempunyai tanggung jawab manajemen secara langsung terhadap audit;
b) mengevaluasi kinerja atau merekomendasikan kompensasi bagi rekan dalam penugasan audit; atau
c) menyediakan pengendalian mutu atau pengawasan lain atas audit; atau
3) Setiap rekan lainnya, pimpinan, atau karyawan profesional lainnya dari Kantor Akuntan Publik yang telah memberikan jasa-jasa non audit kepada klien.
e. Karyawan Kunci yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawabuntuk  merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota Komisaris, anggota Direksi, dan manajer dari perusahaan.
2. Jangka waktu Periode Penugasan Profesional:
a. Periode Penugasan Profesional dimulai sejak dimulainya pekerjaan lapangan atau penandatanganan penugasan, mana yang lebih dahulu.
b. Periode Penugasan Profesional berakhir pada saat tanggal laporan Akuntan atau pemberitahuan secara tertulis oleh Akuntan atau klien kepada Bapepam bahwa penugasa telah selesai, mana yang lebih dahulu.
3. Dalam memberikan jasa profesional, khususnya dalam memberikan opini atau penilaian, Akuntan wajib senantiasa mempertahankan sikap independen. Akuntan tidak independen apabila selama Periode Audit dan selama Periode Penugasan Profesionalnya, baik Akuntan, Kantor Akuntan Publik, maupun Orang Dalam Kantor Akuntan Publik :
a. mempunyai kepentingan keuangan langsung atau tidak langsung yang material pada klien, seperti :
1) investasi pada klien; atau
2) kepentingan keuangan lain pada klien yang dapat menimbulkan bentura kepentingan.
b. mempunyai hubungan pekerjaan dengan klien, seperti :
1) merangkap sebagai Karyawan Kunci pada klien;
2) memiliki Anggota Keluarga Dekat yang bekerja pada klien sebagai Karyawan Kunci dalam bidang akuntansi dan keuangan;
3) mempunyai mantan rekan atau karyawan profesional dari Kantor Akuntan Publik yang bekerja pada klien sebagai Karyawan Kunci dalam bidang akuntansi dan keuangan, kecuali setelah lebih dari 1 (satu) tahun tidak bekerja lagi pada Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan; atau
4) mempunyai rekan atau karyawan profesional dari Kantor Akuntan Publik yang sebelumnya pernah bekerja pada klien sebagai Karyawan Kunci dalam bidang akuntansi dan keuangan, kecuali yang bersangkutan tidak ikut melaksanakan audit terhadap klien tersebut dalam Periode Audit.
c. mempunyai hubungan usaha secara langsung atau tidak langsung yang material dengan klien, atau dengan karyawan kunci yang bekerja pada klien, atau dengan pemegang saham utama klien. Hubungan usaha dalam butir ini tidak termasuk hubungan usaha dalam hal Akuntan, Kantor Akuntan Publik, atau Orang Dalam Kantor Akuntan Publik memberikan jasa audit atau non audit kepada klien, atau merupakan konsumen dari produk barang atau jasa klien dalam rangka menunjang kegiatan rutin.
d. memberikan jasa-jasa non audit kepada klien seperti :
1) pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan catatan akuntansi klien;
2) atau laporan keuangan;
3) desain sistim informasi keuangan dan implementasi;
4) penilaian atau opini kewajaran (fairness opinion);
5) aktuaria;
6) audit internal;
7) konsultasi manajemen;
8) konsultasi sumber daya manusia;
9) konsultasi perpajakan;
10) Penasihat Investasi dan keuangan; atau
11) jasa-jasa lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan
e. memberikan jasa atau produk kepada klien dengan dasar Fee Kontinjen atau komisi, atau menerima Fee Kontinjen atau komisi dari klien.
4. Sistim Pengendalian Mutu
Kantor Akuntan Publik wajib mempunyai sistem pengendalian mutu dengan tingkat keyakinan yang memadai bahwa Kantor Akuntan Publik atau karyawannya dapat menjaga sikap independen dengan mempertimbangkan ukuran dan sifat praktik dari Kantor Akuntan Publik tersebut.
5. Pembatasan Penugasan Audit
a. Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan klien hanya dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.
b. Kantor Akuntan Publik dan Akuntan dapat menerima penugasan audit kembali untuk klien tersebut setelah 3 (tiga) tahun buku secara berturut-turut tidak mengaudit klien tersebut.
c. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas tidak berlaku bagi laporan keuangan interim yang diaudit untuk kepentingan Penawaran Umum.
6. Ketentuan Peralihan
a. Kantor Akuntan Publik yang telah memberikan jasa audit umum untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut atau lebih dan masih mempunyai perikatan audit umum untuk tahun buku berikutnya atas laporan keuangan klien, pada saat berlakunya peraturan ini hanya dapat melaksanakan perikatan dimaksud untuk 1 (satu) tahun buku berikutnya.
b. Akuntan yang telah memberikan jasa audit umum untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut atau lebih dan masih mempunyai perikatan audit umum untuk tahun buku berikutnya atas laporan keuangan klien, pada saat berlakunya peraturan ini hanya dapat melaksanakan perikatan dimaksud untuk 1 (satu) tahun buku berikutnya.
7. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam berwenang mengenakan sanksi terhadap setiap pelanggaran ketentuan peraturan ini, termasuk Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.
Sumber :

Minggu, 28 Oktober 2012

Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia

Prinsip Etika Profesi Ikatan Akuntan Indonesia


Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dibuat sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, ataupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. 
 
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian: 
 
1.    Prinsip Etika,
2.    Aturan Etika dan
3.    Interpretasi Aturan Etika

Keanggotaan dalam Ikatan Akuntan Indonesia bersifat sukarela. Dengan menjadi anggota, seorang akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga disiplin diri di atas dan melebihi yang disyaratkan oleh hukum clan peraturan.
Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi akan tanggungjawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan.
Tanggungjawab Profesi
Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sarna dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung-jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung-jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peranan yang penting di masyarakat, di mana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Anggota diharapkan untuk memberikan jasa berkualitas, mengenakan imbalan jasa yang pantas, serta menawarkan berbagai jasa, semuanya dilakukan dengan tingkat profesionalisme yang konsisten dengan Prinsip Etika Profesi ini.
Integeritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
Dalam hal tidak terdapat aturan, standar, panduan khusus atau dalam menghadapi pendapat yang bertentangan, anggota harus menguji keputusan atau perbuatannya dengan bertanya apakah anggota telah melakukan apa yang seorang berintegritas akan lakukan dan apakah anggota telah menjaga integritas dirinya. Integritas mengharuskan anggota untuk menaati baik bentuk maupun jiwa standar teknis dan etika.
Obyektivitas
Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.
Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seyogyanya tidak menggambarkan dirinya memilki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka punyai. Dalam semua penugasan dan dalam semua tanggung-jawabnya, setiap anggota harus melakukan upaya untuk mencapai tingkatan kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas jasa yang diberikan memenuhi tingkatan profesionalisme tinggi seperti disyaratkan oleh Prinsip Etika. Kompetensi profesional dapat dibagi menjadi 2 (dua) fase yang terpisah yaitu Pencapaian Kompetensi Profesional dan Pemeliharaan Kompetensi Profesional. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkatan pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung-jawab untuk menentukan kompetensi masing-masing atau menilai apakah pendidikan, pengalaman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk tanggung-jawab yang harus dipenuhinya.
Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, derni kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung-jawab profesi kepada publik. Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk merencanakan dan mengawasi secara seksama setiap kegiatan profesional yang menjadi tanggung-jawabnya.
Kerahasiaan
Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antara anggota dan klien atau pemberi kerja berakhir tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung-jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar profesional yang hams ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh lkatan Akuntan Indonesia, International Federation of Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang relevan.

Sabtu, 06 Oktober 2012

ETIKA PROFESI AKUNTANSI

 ETIKA PROFESI AKUNTANSI

Sebelum membahas pengertian ETIKA PROFESI AKUNTANSI , maka kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Etika.

1. Pengertian Etika dan Profesi
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the performance index or reference for our control system”.
Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial(profesi) itu sendiri.

Sedangkan Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian khusus. Pengertian profesi tersebut adalah pengertian profesi pada umumnya, sebab disamping itu terdapat pula yang disebut sebagai profesi luhur, yaitu profesi yang pada hakikatnya merupakan suatu pelayanan pada manusia atau masyarakat.

Pengertian Etika Profesi adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan ketertiban penuh dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

Menurut (Murtanto dan Marini 2003),Etika profesi merupakan karakteristik suatu profesi yang membedakan suatu profesi dengan profesi lain, yang berfungsi untuk mengatur tingkah laku para anggotanya

Menurut (Agoes 2004),Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki kode etik, yang merupakan seperangkat prinsip–prinsip moral yang mengatur tentang perilaku profesional.

Tanpa etika, profesi akuntan tidak akan ada karena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis. Etika profesi yang dimaksud adalah Kode Etik Akuntan Indonesia, yaitu norma perilaku yang mengatur hubungan antara akuntan publik dengan kliennya, antara akuntan publik dengan rekan sejawatnya dan antara profesi dengan masyarakat. Etika profesi terdiri dari lima dimensi yaitu kepribadian, kecakapan profesional, tangung jawab, pelaksanaan kode etik, penafsiran dan penyempurnaan kode etik.

Sumber : http://arleen@stietrisakti.ac.id, siou_chiang@yahoo.com

Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)
• Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
• Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.
• Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
• Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
• Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
• Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
• Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Sumber : http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/29/kode-etik-akuntan/

2. Penelitian tentang faktor yang mempengaruhi etika akuntansi

Artikel ini terkait pelanggaran etika oleh akuntan publik misalnya dapat berupa pemberian opini wajar telah menindak 29 kantor akuntan publik (kap) karena melanggar kode etik ia pertama-tama perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku.
ditinjau dari kode etik akuntan indonesia, tindakan akuntan publik ini berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keandalan bukti pemeriksaan, dalam pasal 1 ayat (2) kode etik akuntan indonesia mengamanatkan: bahwa setiap bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas audit pada sektor publik yang tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. faktor-faktor dimana hunt dan vitell memprediksi pengaruh kemampuan seseorang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas etika akuntan berdasarkan bila kap (kantor akuntan publik) mempunyai tujuan yang sama bagi divisi kantor akuntan publik. tanggung jawab hukum yang dalam posisi mempengaruhi penugasan audit dalam rangkaian komando perusahaan, yang terlihat mungkin bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan etika auditing dan akuntansi semakin kompleks karena ada faktor-faktor seperti memaparkan komponen-komponen kode etika akuntan dan akuntan public menegindikasikan factor-faktor yang mempengaruhi cukunya dan kompetensinya bukti audit .kode etik profesi. c. aturan perilaku. d. penegakan aturan standar profesional akuntan publik, per 1 januari 2001, ikatan akuntan indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tentang earnings management yang berjudul: persepsi akuntan publik dan mahasiswa tentang penerimaan etika terhadap . juga untuk menghindar dari pelanggaran atas kontrak hutang jangka melaporkan secara cepat pelanggaran pedoman yang diketahui atau yang dicurigai atau permintaan . tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan kewajiban publik. saling berhubungan dalam kegiatan bisnis yang saling mempengaruhi.

Sumber:
http://data.tp.ac.id/dokumen/faktor-faktor+yang+mempengaruhi+pelanggaran+kode+etik+akuntan+publik

Review penelitian:

Objek : pelanggaran yang dilakukan akuntan publik
Masalahnya berupa pemberian opini wajar telah menindak 29 kantor akuntan publik (kap) karena melanggar kode etik yg pertama-tama perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku. faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku terjadinya pelanggaran dapat ditinjau dari kode etik akuntan indonesia.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1. Kebutuhan Individu
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas

Minggu, 29 April 2012

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

MY HOLIDAY
At the time of my vacation, I'm happy to share my free time with family and friends, 3 weeks old I can spare time and I must use my best, my first week of vacation, my family and I vacation in kepulawan seribu, when he got there I was, and dressing immediate family to play together on the beach, lots of activities I do with my family there, after that I rested at home that has been provided, I am happy to spend time with family leisure. 

The second week of my vacation with my boyfriend and his friends to Bandung, where I played the trans studio bandung, happy, pleased and happy I was there, almost all the rides I try, I try to enter the vehicle there dunialain, using the train to cross the vehicle dunialain them. 

after I tried to subordinate it, I went on another subordinate-vehicle contained in transstudio, and finally all the subordinate I have tried, I and others continue the journey into the valley, there sya feel the air is very cool, lots of beautiful scenery in the hollow, I feel more happy, we end up directly continuing the journey back home. 

My third week break at home to prepare my routine as a student, I entered the second semester at the University of Gunadarma, I was very happy during the holidays can
use my free time with the best, thank you very much for your family, friends, and my girlfriend who had accompanied me during the holidays.

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Nama : Ingo Boy Manalu
NPM : 20209982
Kelas : 3EB14

Mengarang Bahasa Inggris

I LIKE COMICS
   i love comics. when i’m bored, i read comics. i feel so much better when i read it, because comics has a variety of stories. there are romantic,comedy,fantasy, and mystery. there is even a comic book that tells about animals. i usually buy comics at the bookstore. but then, my sister told me that in every year there is always held a book fair, so i can buy all that i want.
    fristly, i just bought comics. but now i also started to buy books like religion,novel etc. i usually visit a public exhibition of book. because,there are man choices of the book that available.
   usually when i go to the book fair, i lose track of time. cried because no one looking for book, then look for comics that are not in bookstore, but when i go to exhibit book, the things that i was looking for was there.
   i usually go to the book fari not by my self, but with my sister. so there is a friend to talk. now, i’m probably go to the book fair in every year ^^.

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

5 CONTOH REPORT TEXT


5 Contoh Report Text - Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang Report Text, Report Text adalah salah satu dari ke-13 jenis teks bahasa Inggris (genre) yang menghadirkan informasi tentang sesuatu seperti alam, hewan, tumbuhan, hasil karya manusia, dan fenomena sosial dengan apa adanya. Informasi yang dihadirkan dalam Report Text adalah hasil dari observasi dan analisis secara sistematis.

Di bawah ini penulis sertakan beberapa Contoh Report Text yang tentunya berbeda sekali dengan jenis Contoh Descriptive Text yang mendeskripisikan sesuatu dengan begitu jelas. Semoga bermanfaat.

1. Kangaroo

A kangaroo is an animal found only in Australia, although it has a smaller relative, called a wallaby, which lives on the Australian island of Tasmania and also in New Guinea.

Kangaroos eat grass and plants. They have short front legs, but very long, and very strong back legs and a tail. These are used for sitting up and for jumping. Kangaroos have been known to make forward jumps of over eight metres, and leap across fences more than three metres high. They can also run at speeds of over 45 kilometres per hour.

The largest kangaroos are the Great Grey Kangaroo and the Red Kangaroo. Adult grow to a length of 1.60 metres and weigh over 90 kilos.

Kangaroos are marsupials. This means that the female kangaroo has an external pouch on the front of her body. A baby kangaroo is very tiny when it is born, and it crawls at once into this pouch where it spends its first five months of life

2. What Is Thunder and Lightning?


Lightning is a sudden, violent fl ash of electricity between a cloud and the ground, or from cloud to cloud. A lightning fl ash, or bolt, can be several miles long. It is so hot, with an average temperature of 34,000° Centigrade, that the air around it suddenly expands with a loud blast. This is the thunder we hear.

Lightning occurs in hot, wet storms. Moist air is driven up to a great height. It forms a type of cloud called cumulonimbus. When the cloud rises high enough, the moisture freezes and ice crystals and snowfl akes are formed. These begin to fall, turning to rain on the way down. This rain meets more moist air rising, and it is the friction between them which produces static electricity. When a cloud is fully charged with this electricity, it discharges it as a lightning fl ash.

3. Platypus; a report text


Many people call platypus duckbill because this animal has a bill like duckbill. Platypus is a native Tasmania and southern and eastern Australia.

Platypus has a flat tail and webbed feet. Its body length is 30 to 45cm and covered with a thick, and woolly layer of fur. Its bill is detecting prey and stirring up mud. Platypus' eyes and head are small. It has no ears but has ability to sense sound and light.

Platypus lives in streams, rivers, and lakes. Female platypus usually dig burrows in the streams or river banks. The burrows are blocked with soil to protect it from intruders and flooding. In the other hand, male platypus does not need any burrow to stay.

4. The Camel


The camel is a large, strong desert animal. Camels can travel great distances across hot, dry deserts with little food or water. They walk easily on soft sand and carry people and heavy hump. The hump is a large lump of fat providing energy if food is hard to fi nd.

There are two chief kinds of camels: (1) the Arabian camel also loads to places that have no roads. Camels also serve the people of the desert in many other ways.

The camel carries its own built-in food supply on its back in the form of a called dromedary, which has one hump, and (2) Bactrian camel, which has two humps.

5. The Red Bird Of Paradise


An Indonesian endemic, the Red Bird of Paradise is distributed to lowland rainforests of Waigeo and Batanta islands of West Papua. This species shares its home with another bird of paradise, the Wilson's Bird of Paradise. Hybridisation between these two species are expected but not recorded yet.

The Red Bird of Paradise, Paradisaea rubra is a large, up to 33cm long, brown and yellow bird of paradise with a dark brown iris, grey legs and yellow bill. The male has an emerald green face, a pair of elongated black corkscrew-shaped tail wires, dark green feather pompoms above each eye and a train of glossy crimson red plumes with whitish tips at either side of the breast.

The male measures up to 72 cm long, including the ornamental red plumes that require at least six years to fully attain. The female resembles the male but is smaller in size, with a dark brown face and has no ornamental red plumes. The diet consists mainly of fruits, berries and arthropods.

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Kata Mutiara Cinta Bahasa Inggris

What greater thing is there for two human souls than to feel that they are joined... to strengthen each other... to be at one with each other in silent unspeakable memories.
~ George Eliot
In the arithmetic of love, one plus one equals everything, and two minus one equals nothing.
~ Mignon McLaughlin
For one human being to love another that is perhaps the most difficult of our tasks; the ultimate, the last test and proof; the work for which all other work is but preparation.
~ Rainer Maria Rilke
There is more hunger for love and appreciation in this world than for bread.
~ Mother Teresa

Love cannot endure indifference. It needs to be wanted. Like a lamp, it needs to be fed out of the oil of another's heart, or its flame burns low.
~ Henry Ward Beecher
You will find as you look back upon your life that the moments when you have really lived, are the moments when you have done things in a spirit of love.
~ Henry Drummond
Treasure the love you receive above all.
It will survive long after your good health has vanished.
~ Og Mandino
The person who tries to live alone will not succeed as a human being. His heart withers if it does not answer another heart. His mind shrinks away if he hears only the echoes of his own thoughts and finds no other inspiration.
~ Pearl S. Buck
Love works in miracles every day: such as weakening the strong, and stretching the weak; making fools of the wise, and wise men of fools; favouring the passions, destroying reason, and in a word, turning everything topsy-turvy.
~ Marguerite De Valois
All love that has not friendship for its base,
is like a mansion built upon the sand.
~ Ella Wheeler Wilcox
Love is the emblem of eternity: it confounds all notion of time:
effaces all memory of a beginning, all fear of an end.
~ Germaine De Stael
Love is the history of a woman's life; it is an episode in man's.
~ Germaine De Stael
The loving are the daring.
~ Bayard Taylor
Loneliness and the feeling of being unwanted is the most terrible.
~ Mother Teresa
The only gift is a portion of thyself.
~ Ralph Waldo Emerson
The best portion of a good man's life,
His little, nameless, unremembered acts,
Of kindness and of love.
~ William Wordsworth
Grow old along with me, the best is yet to be.
~ Robert Browning
Love is a thing, well, its kind of like quicksand:
The more you are in it, the deeper you sink.
And when it hits you, you've just got to fall.
~ UB40
Love is the expansion of two natures in such fashion
that each include the other,
each is enriched by the other.
~ Felix Adler
Think about it, there must be higher love
Down in the heart or hidden in the stars above
Without it, life is a wasted time
Look inside your heart, I'll look inside mine.
~ Steve Winwood
Love is an electric blanket with somebody else in control of the switch.
~ Cathy Carlyle
Love does not consist in gazing at each other
but in looking together in the same direction.
~ Antoine de Saint-Exupery
Romance has been elegantly defined as the offspring of fiction and love.
~ Benjamin Disraeli
Find the person who will love you because of your differences and
not in spite of them and you have found a lover for life.
~ Leo Buscaglia
Nobody will ever win the battle of the sexes.
There’s too much fraternizing with the enemy.
~ Henry Kissinger
To laugh often and love much... to appreciate beauty,
to find the best in others, to give one's self...
this is to have succeeded.
~ Ralph Waldo Emerson
Kindness in words creates confidence.
Kindness in thinking creates profoundness.
Kindness in giving creates love.
~ Lao Tzu
Be careful, it's my heart.
~ Anyone in Love
The heart has reasons that reason does not understand.
~ Jacques Benigne Bossuel
Love is the true means by which the world is enjoyed:
our love to others, and others' love to us.
~ Thomas Trahern
Love is always bestowed as a gift --
freely, willingly, and without expectation....
We don't love to be loved; we love to love.
~ Leo Buscaglia

It is best to love wisely, no doubt;
but to love foolishly is better than
not to be able to love at all.
~ William Thackeray
Love is a mutual self-giving which ends in self-recovery.
~ Fulton J. Sheen
We find rest in those we love, and we provide a resting place
in ourselves for those who love us.
~ Saint Bernard of Clairvaux
Love grows by giving. The love we give away is the only love we keep. The only way to retain love is to give it away.
~ Elbert Hubbard
The most powerful symptom of love is a tenderness which becomes at times almost insupportable.
~ Victor Hugo
There is no instinct like that of the heart.
~ Lord Byron
We are all born for love...
it is the principle existence and it's only end.
~ Disraeli
To fear love is to fear life,
and those who fear life are already three parts dead.
~ Bertrand Russell, Earl Russell
We can only learn to love by loving.
~ Iris Murdoch
May no gift be too small to give,
nor too simple to receive,
which is wrapped in thoughtfulness
and tied with love.
~ L.O. Baird
Spread love everywhere you go:
first of all in your own home.
Give love to your children, to a wife
or husband, to a next-door neighbor.
~ Mother Teresa
The dedicated life is the life worth living.
You must give with your whole heart.
~ Anne Dillard
Love is the master key that opens the gates of happiness.
~ Oliver Wendell Holmes
You come to love not by finding the perfect person,
but by seeing an imperfect person perfectly.
~ Sam Keen
What the heart has once owned and had, it shall never lose.
~ Henry Ward Beecher
Love doesn't make the world go 'round.
Love is what makes the ride worthwhile.
~ Franklin P. Jones
The truth [is] that there is only one terminal dignity-love. And the story of a love is not important-what is important is that one is capable of love. It is perhaps the only glimpse we are permitted of eternity.
~ Helen Hayes

Or perhaps the quote that we consider to be the ultimate declaration of love:


Make a statement - Buy a Star-A for Your Love
"I'll give you the moon at night
I'll give you star that lights your eyes
I'll give you the sun that made just one more dawn
So another day may come
I'll give you my heart and soul
I'll be there to catch you when you fall
When you ask me what I give to you
Girl I'll give it all"
98 Degrees

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Tenses Bahasa Inggris
 
BAB I
A. Understanding Tenses

            What is a tense? It is a grammatical category that helps locate a situation in time. The tenses can be present, past or future.
meaning in Indonesian The meaning of tenses is a description or explanation of when an event or action. Events or actions occur in a sentence: it is now - the past - or future. Or change the verb forms according to the time of occurrence of an event and change the time information.
Verb tenses are a core part of the English language. Verb or verb tenses in the formulas. Disni, my work or short Verb V only. So if V + ing the same meaning as Verb + ing, I also I have written as "Ving" just so easy.
Verbs in English there are many forms: V1, V2, V3, Ving.
Verb forms 1 or short my V1, which is the basic verbs, such as: drink, go, write, read, Participate, learn, study, and so forth. There is a verb form of the second, I was often short V2. The verb form 3 O V3. Verbs and ING form or short my Ving. How to use other forms of the verb? There are lessons in each of the English tenses.
Verbs change form
Verbs change form form 1 (V1) to form the second (V2) and form into 3 (V2) there is uniform (no formula) and some are not uniform (no formula). Irregular Verbs (Regular Verb):
That means it has a regularity of form, there is such formula plus "D" or "ED" as: live - lived - lived, play, played, played.
Although there are rules but the rules are still a few changes. List of irregular verbs.
NOT Irregular Verbs (Irregular Verb):
For example, the verb "drink" in a row to form the 1 to 3: Drank-drink-drunk. One another such example: break-broke-broken
Things can Happen now, in the future or in the past. The tenses show the time of an action or state of being as shown by a verb. The verb ending is changed (conjugated) to show what time it is referring to. Time can be split into three periods The Present (what you are doing), The Past (what you did) and The Future (what you are going to do, or hope / plan to do.
The tenses we use to show what time we are talking about are split into the Simple, Continuous and Perfect tenses.








B. What is the interpretation tenses ?

1. Simple Present tense
The Simple Present Tense is the most using tenses, and because most of the discussion will also be longer.
Simple meaning that is simple, while the present is now. So to say that the Simple Present tenses (sentence patterns) used to tell the current time in a simple form. Present is the name other than SHAPE 1.

So whenever you see the word tenses present in any case, it is certain that he used the form 1 - form what? yes verb form, as all the required predicate verb instead, look at the initial posting of this basic grammar.

2. Simple Present Continous Tense
Present Continuous tense in English tenses are used for actions taking place now, the events at the time was talking and the action lasted only for short periods of time. Present Continuous tense is also called the Present Progressive Tense.
3. Simple Present Perfect Tense
Present Perfect tense forms in English tenses are used for a simple action that is still ongoing or new sajar quit, but have an influence until the present. Placing an emphasis on results.

4. Simple Present Perfect Continous Tense
Present Perfect Continuous revealed that action has been initiated in the past and still continues. English tenses are also used to tell the story that began in the past and has just finished.
5. Simple Past Tense
Simple past tense is used to reveal the events that have occurred at certain times in the past. events can be short or long. Means can also be several events taking place one after one. In general, there are two important facts to remember in this english tenses:
-  Irregular verbs (Irregular Verbs)
-  Negative sentences and questions are not as positive sentence but retain the basic form of              
   the verb

6. Simple Past Continous Tense
Past Continuous Tense reveal past actions in progress. Sometimes actions can also be interrupted by something. forms of English tenses are also called Past Progressive Tense
usage:
1. Ongoing actions
2. sidelines of the ongoing activities [Past Continuous] + When + [Past Simple]
3. ongoing activities at the same time in the past
4. Questions conditional / polite
For example: I was wondering if you could carry my bag.


7. Simple Past Perfect Tense
We use the Past Pefect (simple) tense to indicate an action in the past related to other actions earlier in the past.
Usage:
A. tell an action is completed before another action in the past
2. conditionals (Conditional Sentence) Type III
   - If + Past perfect + subject + verb + III would have
   - If we had known the answer, we would have told you
   - If we already know the answer, we'll have to tell you (in reality we do not know the  
     answer)
3. sentence indirect (reported speech)
    Ann: I have searched all the rooms.
    George: Ann said she had searched all the rooms.
    George: Ann said that she had been looking for all the rooms for more discussion about       
    the reported speech in a variety of tenses here

8. Simple Past Perfect Continous Tense
Past Perfect Continuous Tense is used to express an action that began in the past and continue until another action in the past.
Usage :
A. Duration of action of the past until a certain time point in the past also
2. conditionals (Conditional Sentence) Type III
    If  it had not been raining, we would have played football
3. sentence indirect (reported speech)
   Ann: I was crying
   George: Ann said she had been crying
   George: Ann said that she had been crying

9. Simple Future Tense
 
Simple Future is the most common, used in many situations such as when making         
     appointments, predictions or plans. Future Tense is also called the Present Tense Future
     Simple Future Tense is divided into two forms, namely "Will / shall" and "going to" but have    
     different uses.

10. Simple Future Continous Tense
Future Continuous tense is generally used to indicate that we will be in the midst of an event within a certain time in the future. Future Continuous also known as Future Present Continuous.
Future Continuous also have two forms of "will" and "going to" have the same meaning and interchangeable when used. In contrast to the use of the simple future tense.
11. Simple Future Perfect Tense
We use the Future Perfect tenses english to declare events that will be completed in the future that has already begun in the past. Future Perfect Future Perfect also called Present Tense or Future Perfect Simple Tense.

12. Simple Future Perfect Continous Tense
We use the Future Perfect Continuous tenses english to tell the events that will take place at a certain time in the future. Future Perfect Continuous Tense is also called the Present Continuous or Future Perfect Future Perfect Progressive.

13. Simple Past Future Tense
Future Simple Past Tense is used to reveal the events that will happen in the past (not present, the opposite of the simple future tense).

14. Simple Past Future Continous Tense
We use the Future Continuous or Past Past Progressive Future tense english to tell an action that will be happening in the past (for that is happening in the present so-called Continuous Future Tense)

15. Simpe Past Future Perfect Tense
Pefect Future Past Tense is used to express action that will be done in the past (please compare the difference with the Future Perfect Tense

16. Simple Past Future Continnous Tense
English past tense is used to reveal the events that would have been going on in the past. Past perfect continuous tense future has much in common with the future perfect continuous tense.

BAB II

1. Simple Present Tense
verbal
(+) Subject+Verb 1 (s/es)+Object
(-) Subject+do/does not+V1
(?) Do/does+Subject+V1

 nominal
(+) Subject+to be+noun, adjective, adverb
(-) Subject+to be+not+noun, adjective, adverb
(?) To be+Subject+noun, adjective, adverb

2. Simple Present Continous Tense
Sentence Pattern :
(+) Subject+to be (is/am/are)+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+to be+not+V-ing+object, adjective, adverb
(?) To be+subject+V-ing+object, adjective, adverb





3. Simple Present Perfect Tense
Sentence Pattern :
 (+) Subject+have/has+been/Verb-3+object, adjective, adverb
(-) Subject+have/has+not+been/V-3+object, adjective, adverb
(?) Have/has+Subject+V-3+object, adjective, adverb

4. Simple Present Perfect Continous Tense
Bentuk Verbal :
(+) Subject+have/has+been+Verb-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+have/has+not+been+V-ing+object, adjective, adverb
(?) Have/has+been+Subject+V-ing+object, adjective, adverb

5. Simple Past Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+Verb-2+ object, adjective, adverb
(-) Subject+did not+V-1+object, adjective, adverb
(?) Did+Subject+Verb-1+object, adjective, adverb

6. Simple Past Continous Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+be (was/were)+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+was/were+not+V-ing+object, adjective, adverb
(?) Was/were+Subject+V-ing+object, adjective, adverb

7. Simple Past Perfect Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+had+been/V-3+object, adjective, adverb
(-) Subject+had+not+been/V-3+object, adjective, adverb
(?) Had+subject+V-3+object, adjective, adverb

8. Simple Past Perfect Continous Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+had+been+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+had+not+been+V-ing+object, adjective, adverb
(?) Had+subject+V-ing+object, adjective, adverb

9. Simple Future Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+will/shall+be/Verb-1+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+be/Verb-1+object, adjective, adverb
(?) Will/shall+Subject+be/V-1+object, adjective, adverb






10. Simple Future Continous Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+will/shall+be+Verb-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+be+Verb-1+object, adjective, adverb
(?) Will/shall+Subject+be+V-1+object, adjective, adverb

11. Simple Future Perfect Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+will/shall+have+V-3+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+have+Verb-3+object, adjective, adverb
(?) Will/shall+Subject+have+V-3+object, adjective, adverb

12. Simple Future Perfect Continous Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+will/shall+have+been+V-ing+object, adjective, adverb
(-) Subject+will/shall+not+have+been+Verb-ing+object, adj, adverb
(?) Will/shall+Subject+have+been+V-ing+object, adjective, adverb

13. Simple Past Future Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+should/would+Verb-1
(-) Subject+should/would+not+V-1
(?) Would/should+Subject+V-1

14. Simple Past Future Continous Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+should/would+be+Verb-ing
(-) Subject+should/would+not+V-1
(?) Would/should+Subject+V-1

15. Simple Past Future Perfect Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+should/would+have+Verb-3
(-) Subject+should/would+not+V-1
(?) Would/should+Subject+V-1

16. Simple Past Future Perfect Continous Tense
Pola Kalimat :
(+) Subject+should/would+have+been+Verb-ing
(-) Subject+should/would+not+have+been+Verb-ing+Object
(?) Would/should+Subject+have+been+Verb-ing+object





BAB III
Contoh Tenses

1. Simple Present Tense
1.1 Used to declare an act done repeatedly.
·         Mrs. Anna sometimes teaches English in the afternoon
·         We are not usually busy on Sunday morning
1.2 In use for a general truth.
·         The sun rises in the east and sets in the west
1.3 Used in clause (if clause) on conditionals (conditionals sentence) type I, while the main   
      clause (main clause) form present future tense.
·         She will not come here, if you do not invite her

2. Simple Past Tense
2.1 Used to indicate an event or action that occurred in the past
      and at the time kejadianya clearly mentioned.
·         They were not here yesterday
·         She went to malang a week ago
2.1 Used for acts committed as a habit in the past.
·         My brother never drank milk five years ago
2.3 Used as if clause (clause) in type II conditional sentence, while
       play clause (main clause) is in the past future tense.
·         I would tell you if I knew it

3.  Simple Present Perfect Tense
3.1 Used to declare an event that just happened.
·         She has just finished her homework
3.2 Used to express the events that preceded the past and continues until now.
·         Mr. Edward has lived in California since 1987
3.3 Used to declare an event occurring or done in the past
       but it has a result that can be seen now.
·         He has washed the car, it looks clean now

4. Simple Present Continous Tense
4.1 Used to express the ongoing events.
·         My brothers are watching television now
·         The children are studying their homework at the moment
4.2 Used to declare a plan that is certain to be made ​​within close.
·         We are visiting him tonight
4.3 Used to declare an event that was done in the present or takes place at the time of  
      speaking.
·         Mr. David is writing a novel
·         My mother is cooking in the kitchen


5. Simple Present Future Tense
5.1 Used to declare an event that will happen or be done specific time when the future.
·         Our uncle will visit us next Sunday
5.2 Used as the main clause (main clause) in conditionals (conditional sentence) type I, while
      the children the sentence (if clause) is in simple present tense form
·         They will come here, if you invite them
·         If you come late, we will go there without you
5.3  In the form of questions will be used to express some kind of thing,
       such invitation (the invitation), request (request) and also offer (supply)
·         Will you come to my house tonight ?
·         Will you please post the letter for me ?
·         Will you have some more coffe ?

6.  Simple Past Continous Tense
6.1 Used to denote the events of the past
·         They were discussing something for hours
6.2 Used to denote the two events occurred sequentially in the past.
·         When I was studying, someone knocked at the door
6.3 In the past continuous tense form of the question implies a thing or idea
       more subtle or polite.
·         What were you doing before you come here ?

 7. Simple Futre Continous Tense
7.1 Used to declare an event that will take place at a certain time in
       the future.
·         We shall be waiting for him after dinner time tonight
 7.2 Used to declare an event that will be done or will occur in the future, but the act was not a   
       planned thing
·         She will be helping Anna tomorrow
7.3 Used in a sentence Tanya replace with the intention to present future The question is more
      polite.
·         When will your brother be visitng us again

8. Simple Present Perfect Continous Tense
8.1 Used to declare an event that started in the past and continue continues to this day.
·         We have been waiting for him for two hours
·         My uncle has been living in Bandung since 1980
8.2 Digunakan untuk menyatakan suatu peristiwa  yang diawali di masa lampau dan baru saja
      selesai pada saat bicara.
·         Oh, here is my key ! I have been looking for it all day





9. Simple Past Perfect Tense
9.1 Used as equivalent to the present prefect tense in the past tense.
·         I am not hungry, I have just had lunch
9.2 Used as a clause (if clause) in conditionals type III, while the main clause (main clause) is
      in the past perfect future tense.
·         They would have come here if he hadn’t forgotten to invite them last Sunday
9.3 Used to replace the simple past tense is used when the show for past events or actions that
      occur within a certain period
·         As a young man had been a soldier and he liked talking about those day

10. Simple Past Perfect Continous Tense
10.1 Used to express action that has been ongoing for some time.
·         We had been studying the home work for an hour when they came.
10.2 Used to declare an event that starts and stops in the past or continues to this day.
·         I have been waiting here for an hour when my friend s finally appeard
10.3 Used to replace direct sentences in present perfect sentences
         be continuous and past continuous sentence indirectly.
·         He had been studying at seven the previous night
·         He had been waiting for me since 3 o’clock

11. Simple Present Future Perfect Tense
11.1 Used to express the events that would have occurred or have been completed
         conducted at a time when certain in the days to come.
·         Everyone will have been here by tomorrow morning
·         We shall have got home by the dinner time
11.2 Used to express the events that would have occurred or have been completed
         conducted at a time when certain in the days to come.
·         I shall have gone to bed by the time my parents come home
11.3 Used to declare an event that already took place in the before.
·         He will have finished reading the novel by the end of this month

12. Simple Present Future Perfect Continous Tense
12.1 Used to declare an event taking place at a certain time in the future.
·         We will have been attending the English course here
12.2 Used to declare an event in progress for several while at a certain time in the future.
·         We shall have been studying for two hours before our father comes from the office
·          She will have been sleping for some hours by the time we get home

13. Simple Past Future Tense
13.1 Used to declare an event that is done because certain ingredients.
·         I would call you at the time but I forgot your phone number.
13.2 Should be used to declare a thing to do or should not be done.
·         You should not go to school if you are still sick
13.3 Should be used for conditional sentences type I
·         If should see bill tomorrow, will you tell him to call me ?

14. Simple Past Future Continous Tense
14.1 Used as a form of past present future continuous tense to express ongoing events.
·         He would be reading the novel from seven to ten last night
·         My mother would be preparing breakfast at this your yesterday morning
14.2 Used to declare an act that should not happen or performed in the present.
·         They shouldn’t be sitting here chatting. They should be attending the math class now.

15. Simple Past Future Perfect Tense
15.1 Used to declare an event that has happened or been done in the past.
·         He would have built the house by july last year
15.2 Used to declare an event that has occurred or has been committed or when there are other
             events in the future in the past 
·         My sister would have got some children by the time I finished my study in the junior high school five years ago
15.3 Used as a conditional sentence type III
·         She would have come here if you hadn’t forgotten to invite her yesterday

16. Simple Past Future Perfect Continous Tense
16.1 Used to express an ongoing event in the past.
·         They would have been waiting for three hours by last Sunday
16.2 Used to express the events that should not be taking place in past
·         I should not have been teaching biology at SMU for 3 years by the end of last year

Referensi :
·         Echols, Jhon M. Shadily Hasan,1976, an English-indonesian dictionary,penerbit:Gramedia, Jakarta
·         Isnaeni, Lucky, 2010, Panduan lengkap 16 tenses, Penerbit: Tangga Pustaka, Jakarta
Posted by